Hari Libur bagi PRT Migran di Singapura

 Hari Libur bagi PRT Migran di Singapura

Ilustrasi (Sumber: Free-Vector/Freepik.com)

Kebijakan libur bagi Pekerja Rumah Tangga Migran (PRTM) di Singapura mulai diberlakukan pada 1 Januari 2023. Aturan ini mewajibkan pemberi kerja untuk setidaknya memberikan satu hari istirahat dalam sebulan. Kebijakan ini bahkan melarang PRT dan pemberi kerja untuk mengajukan kompensasi atas satu hari tersebut.

Kementerian Tenaga Kerja (Ministry of Manpower/MOM) dalam rilis yang diunggah pada situs resminya Jumat, 7 Oktober 2022, menyatakan satu hari istirahat memungkinkan PRTM memulihkan diri dari pekerjaan. Satu hari istirahat bagi PRTM setidaknya bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental sekaligus meningkatkan hubungan kerja dengan pemberi kerja. Selain itu, langkah MOM memberikan lebih banyak kesempatan bagi PRTM untuk membentuk jaringan dukungan di luar rumah tangga.

MOM menegaskan pemberian satu hari istirahat haruslah disepakati PRTM dan pemberi kerja. Kesepakatan juga mencakup tentang pemilihan satu hari istirahat yang bersifat fleksibel. Hari istirahat bahkan bisa ditunda dalam satu bulan selama disepakati kedua pihak.

Baca Juga: Merdeka dengan Perlindungan PRT

Demi memastikan kebijakan tersebut dapat terlaksana, MOM telah mengembangkan panduan tentang pengaturan hari istirahat, termasuk bersedia membantu pemberi kerja dalam merencanakan pengaturan alternatif untuk rumah tangganya. MOM memahami pemberi kerja perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan peraturan satu hari istirahat yang baru. Untuk hal ini MOM bekerja sama dengan CDE (Centre for Domestic Employee’s).

Selain itu, MOM mengingatkan pemberi kerja untuk memperbarui hari libur PRTM melalui portal eServices MDW. MOM juga menyediakan nomor hotline di 64385122 bagi pemberi kerja yang memerlukan informasi atau saran tentang pengaturan hari libur.

MOM menyatakan pemberlakuan satu hari istirahat bagi PRTM merupakan bentuk dukungan terhadap ekosistem kerja di sektor rumah tangga. Menteri Negara Ketenagakerjaan Ms Gan Siow Huang menyatakan pemerintah menyediakan kursus atau kegiatan oleh mitra masyarakat seperti Foreign Domestic Worker Association for Social Support and Training (FAST) dan Aidha.

Sebelumnya, MOM menyatakan pengaturan satu hari istirahat bagi PRTM bertujuan untuk membantu hubungan kerja antara PRTM dan pemberi kerja yang saling menguntungkan, seperti dilansir dari channelnewsasia.com (22/7/2021). Selain itu, kebijakan tersebut juga bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda pelecehan dengan lebih cepat. Dalam hal ini MOM akan menerapkan langkah-langkah lain untuk meningkatkan pemeriksaan kesehatan enam bulanan bagi PRT.

Baca Juga: Direktur Institut Sarinah: PRT adalah Pahlawan

Dalam hal ini, MOM akan melibatkan dokter untuk mencatat indeks massa tubuh PRTM dan memeriksa tanda-tanda luka mencurigakan yang tidak dapat dijelaskan. Kemudian dokter menyerahkan catatan tersebut kepada MOM sebagai acuan tindak lanjut.

Adapun langkah lain yang dijanjikan MOM pada 2021 antara lain pelaksanaan pemeriksaan pasca penempatan oleh agen tenaga kerja dan dua kali wawancara terhadap PRTM di tahun pertama kerja. Ini bertujuan untuk memfasilitasi PRTM dan pemberi kerja dalam menyelesaikan hubungan kerja antar keduanya. Untuk ini MOM menjanjikan akan mendirikan tiga pusat pekerja rumah tangga yang saat itu ditargetkan pada kuartal pertama tahun 2022.

MOM mengajak masyarakat Singapura untuk merawat PRTM sebagai upaya membangun budaya menghormati dan peduli terhadap mereka yang bekerja di rumah tangga dan komunitas. [Nur Azizah]

 

 

Digiqole ad