Kenapa harus “dipakai” dulu?

 Kenapa harus “dipakai” dulu?

“…aku tahu pekerjaanku ini diciptakan oleh pria dan pria lah yang mengontrol dunia kami, baik di dunia ini, maupun di akhirat…semua wanita adalah pelacur antara satu dengan lainnya”
(Perempuan di Titik Nol – Novel karya Nawal El Saadawi)

 

Beberapa waktu yang lalu, jagad per-medsos-an, diramaikan oleh cuitan para warganet yang mengritik perilaku salah satu anggota dewan yang dianggap tidak beretika dan hanya mencari sensasi belaka.

Apa sebab? Karena dia menangkap seorang perempuan terduga pekerja seks tapi dengan cara menjebak si korban, yang sebelumnya terlebih dahulu “dipakai”.

Sebutlah namanya Rosi, seorang perempuan berusia 27 tahun dan tinggal di kota yang dikenal sebagai kota yang warganya sangat religius, yang menjadikan adat dan syariat sebagai tuntunan hidup mereka.

Menurut kabar media, Rosi adalah seorang pekerja seks daring dan bapak anggota dewan ini kabarnya ingin memberantas prostitusi daring yang sekarang marak sekali di kota tersebut. Caranya, si bapak anggota dewan ini meminta asistennya untuk memesan layanan prostitusi daring ini dan berkenalan dengan AS, seorang lelaki dan mengenalkan Rosi kepada asisten angggota dewan ini.

Setelah terjadi kesepakatan antara asisten, Rosi dan AS, maka Rosi dan AS mendatangi suatu hotel yang sudah ditentukan alamatnya. Segera setelah itu AS meninggalkan Rosi berdua bersama si asisten.

Namun tak lama tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar dan pintu kamar yang mereka tempati digedor, suara gaduh di luar memaksa untuk masuk.

Rosi melihat banyak orang berseragama polisi dan salah satunya berpakaian kemeja biasa, kejadiannya sangat cepat, dia diminta memakai pakaiannya kembali dan setelah itu Rosi diinterogasi bersama temannya, AS, yang menunggunya di kamar sebelah.

Si Asisten kemana? Rosi juga tidak tahu kemana perginya si asisten yang barusan bersamanya di ranjang hotel. Dia seolah menghilang ditelan bumi.

Jika saya menjadi Rosi, saya pasti sungguh muak pada lelaki berkemeja itu yang di kemudian hari diketahui sebagai anggota DPR RI dan juga si asisten yang “memakai”  Rosi saat penggerebekan itu terjadi.

Seharusnya jika memang mau menangkap pekerja seks, ya langsung tangkap saja! Bukti pesan singkat di telepon gengam sudah cukup bisa dijadikan barang bukti kok, tidak perlu bersandiwara apalagi mengambil kesempatan dalam kesempitan: meniduri, memakai tubuh Rosi terlebih dahulu.

Jika memang moralitas lelaki anggota dewan ini lebih tinggi, kenapa tubuh Rosi dipakai dahulu sebelum menangkapnya?

Rosi memang pekerja seks, tapi Rosi juga manusia!

Jadi, perlakukanlah Rosi sebagaimana layaknya manusia, sama seperti Anda yang memakai jasa mereka.[vid]

 

Disarikan dari kabar di media daring tentang penggerebekan prostitusi daring di Kota Padang pada 26/1/2020 oleh Polda Sumbar dan anggota DPR RI dari Partai Gerindra Andre Rosiade dan viral menjadi sorotan oleh warganet di sosial media

 

Editor: Ema Mukarramah

 

 

 

Digiqole ad