6 Perempuan Inspiratif di Dunia Pendidikan, Jasanya Tak Terlupakan

 6 Perempuan Inspiratif di Dunia Pendidikan, Jasanya Tak Terlupakan

Tokoh inspiratif perempuan di dunia pendidikan.

Menjadi seseorang yang sukses dan menginspirasi dalam bidang apapun merupakan hak asasi setiap orang, tak terkecuali kaum perempuan. Asalkan dilakukan dengan tekad yang keras, niscaya impian menjadi perempuan hebat bisa tercapai.

Hal itulah yang dibuktikan beberapa tokoh perempuan inspiratif di dunia pendidikan di Indonesia. Keberadaan mereka menjadi bukti nyata bahwa perempuan pun bisa menjadi sosok menginspirasi dan hebat, tak kalah dengan pria.

Berbeda dengan zaman dahulu, kini perempuan mampu berjuang keras dan mewujudkan impiannya. Bahkan berhasil menciptakan perubahan positif di berbagai sektor hingga mendapat pengakuan dunia.

Bahkan sebagai bentuk dedikasi dan penghormatan terhadap kaum wanita, dunia memberikan tempat khusus kepada para perempuan hebat dengan menetapkan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional.

 

Berikut ini 6 perempuan hebat dan menginspirasi yang dirangkum JalaStoria dari berbagai sumber:

 

  1. Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini adalah salah satu tokoh emansipasi wanita di Indonesia. Perempuan kelahiran 21 April 1879 di Jepara ini memperjuangkan hak-hak wanita pribumi yang tidak mendapatkan kesetaraan atas kaum laki-laki. Dia juga peduli terhadap pendidikan wanita pribumi yang kala itu tidak bisa bersekolah. Sebagai bukti nyata kepeduliannya, Kartini mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.

 

Baca Juga: Dilema Perempuan dan Pendidikan yang Masih Terbentur dengan Ketimpangan Gender

 

  1. Dewi Sartika

Selain Kartini ada satu lagi tokoh pahlawan wanita yang terkenal di dunia pendidikan nasional. Dia adalah Dewi Sartika asal Bumi Parahyangan yang lahir pada 4 Desember 1884. Dewi Sartika berjuang khusus di bidang Pendidikan yang dibuktikannya dengan mendirikan Sekolah Istri pada 1904, bagi wanita-wanita yang ingin mengenyam pendidikan. Sekolah ini mengajarkan para wanita menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan juga agama.

 

  1. Ruhana Kuddus

Sebelum kemerdekaan, Indonesia juga memiliki tokoh wanita inspiratif. Dia adalah Ruhana Kuddus yang lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada 20 Desember 1884. Ruhana berjuang melalui tulisan-tulisannya yang terbit di koran perempuan Poetri Hindia.

Pada 1912, dia mendirikan surat kabar perempuan Soenting Melajoe. Tulisannya kerap mengkritik budaya patriarki yang saat itu begitu kental di Sumatra Barat, seperti nikah paksa di bawah umur, poligami, dan pengekangan perempuan terhadap akses-akses ekonomi.

Selepas meninggalkan Soenting Melajoe, pengaruh Ruhana masih begitu kuat di dunia pers. Ketika pindah ke Medan pada 1920, Ruhana mengelola surat kabar Perempoean Bergerak bersama jurnalis tersohor setempat, Pardede Harahap.

 

                           Baca Juga: Miskonsepsi tentang Feminisme dalam Pendidikan

 

  1. Butet Manurung

Butet Manurung, atau Saur Marlina Manurung, adalah salah satu pendiri Sokola Rimba. Uniknya, sekolah ini didirikan dengan tujuan mengajarkan baca-tulis kepada anak-anak Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi, serta memberikan mereka kemampuan untuk melindungi diri dari ketertindasan pihak luar.

Tak mudah, Butet harus menghadapi banyak tantangan dan penolakan, salah satunya dari orang Rimba yang menganggap pendidikan sebagai budaya luar. Untungnya, Butet tidak menyerah dan terus mengajar hingga akhirnya pada 2004 dia dianugerahi “Heroes of Asia Award 2004” oleh majalah Times.

 

  1. Nila Tanzil

Mirip dengan Ruhana Kuddus, mantan jurnalis dan presenter televisi, Nila Tanzil juga dikenal berjuang untuk pendidikan. Dia memutuskan untuk tinggal di Sumbawa setelah mundur dari pekerjaannya. Di sana, dia menemukan ide untuk membangun perpustakaan gratis untuk anak-anak di daerah sekitarnya yang diberi nama Taman Bacaan Pelangi.

Nila mendatangkan 2.000 buku dari Jakarta untuk mengisi perpustakaannya. Kini, lebih dari 30 taman bacaan telah dibangun oleh Nila di berbagai pulau di Indonesia, termasuk Sumbawa, Flores, Maluku, Halmahera, dan Papua. Kisah inspiratif perjuangannya dituangkan dalam buku berjudul “Lembar-Lembar Pelangi”.

 

                         Baca Juga: Memandang Makna Kartinisasi di Kalangan Kelas Menengah

 

  1. Heni Sri Sundani

Heni Sri Sundani Jaladara merupakan seorang social entrepreneur yang terkenal karena proyeknya yang membantu para petani dan anak-anak di Indonesia. Dia adalah pendiri Smart Farmer Kids in Action dan AgroEdu Jampang Community. Heni memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak petani untuk membantu mereka meningkatkan taraf hidup.

Kesuksesannya ini tidak lepas dari penderitaannya di masa lalu ketika dia menjadi tenaga kerja perempuan (TKW) di Hong Kong dan ditipu oleh agen penyalur TKI yang mengirimnya.

Heni tidak menyerah dan memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Saint Mary’s University di Hong Kong, dan berhasil meraih gelar cum laude dalam bidang manajemen kewirausahaan. Setelah lulus, dia kembali ke Indonesia dan mendirikan Gerakan Anak Petani Cerdas serta AgroEdu Komunitas Jampang di Bogor, Jawa Barat.

Itulah 6 tokoh perempuan Indonesia yang menginspirasi di bidang pendidikan.

 

Elvira Siahaan, perempuan apa adanya, mencintai anjing, dan suka petualangan baru.

 

 

Digiqole ad