Solidaritas untuk Korban Kekerasan dan Kelompok Marginal
JAKARTA, JALASTORIA.ID – Di Indonesia, ada sejumlah organisasi, komunitas, dan individu yang melakukan penggalangan solidaritas untuk kelompok marginal. Termasuk untuk perempuan dan anak korban kekerasan.
Penyebarluasan jangkauan penggalangan solidaritas ini tak luput dari penggunaan media sosial.
Dilansir dari Jurnal Komunikasi Pembangunan yang terbit pada Juli 2019, Volume 17, No. 2, media sosial memiliki manfaat yang salah satunya dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk penggalangan dana. Hal ini membuat media sosial acapkali digunakan sebagai salah satu metode untuk menggalang solidaritas, termasuk mengumpulkan donasi berupa dana untuk kelompok marginal dan korban kekerasan.
Selain menggunakan media sosial, berbagai organisasi dan individu juga mengembangkan berbagai metode yang variatif dalam penggalangan solidaritas. Antara lain, dengan menjual barang layak pakai di mana hasil penjualannya ditujukan sebagai donasi bagi kelompok sasaran yang membutuhkan.
Nah, berikut ini JalaStoria informasikan 4 (empat) akun di media sosial yang aktif melakukan penggalangan solidaritas untuk korban kekerasan.
- Jakarta Feminist
Mungkin kamu sudah tak asing dengan Jakarta Feminist, akun media sosial yang sebelumnya juga pernah kami rekomendasikan sebelumnya. Untukmu yang belum membacanya, bisa klik link ini ya.
Pada tahun 2020, Jakarta Feminist melakukan penggalangan donasi sebagai solidaritas untuk perempuan melalui instagramnya @Jakartafeminist. Lalu, di tahun ini, Jakarta Feminist kembali menggalang donasi, khususnya bagi perempuan kelompok rentan terdampak covid-19.
Melalui konten instagramnya pada 2 Agustus 2021, Jakarta Feminist melakukan update donasi yang digalang. Total dana yang berhasil dihimpun oleh Jakarta Feminist melalui aksi penggalangan dana tersebut sejumlah Rp162.310.673.00,-
Uang yang berhasil dihimpun itu disalurkan kepada berbagai komunitas. Antara lain komunitas Srikandi Ojol, komunitas Bunda Mayora, Federasi Serikat Buruh Perempuan Indonesia, JALA PRT, LBH APIK Jakarta, LBH APIK Semarang, pendamping korban kekerasan, komunitas transpuan, driver taxi perempuan, individu, dan organisasi lainnya.
Berbeda dengan tahun 2020 di mana penyaluran donasi dilakukan melalui pembagian sembako, kali ini Jakarta Feminist melakukan penyaluran donasinya melalui uang tunai dengan metode transfer M-banking.
- Partha Foundation
Partha Foundation merupakan singkatan dari Parinama Astha Foundation, yaitu lembaga yang fokus mengkampanyekan perlawanan terhadap human trafficking (perdagangan orang) di Indonesia.
Melalui akun Instagram @parthafoundation, Partha Foundation melakukan penggalangan dana untuk korban perdagangan orang di Indonesia per tanggal 9 sampai 11 September 2021. Mereka menjual barang-barang preloved atau barang bekas branded dan layak jual.
Berbagai barang yang dijual oleh Partha Foundation antara lain berupa baju, celana, tas, serta berbagai aksesoris lainnya. Kegiatan ini dilangsungkan melalui siaran langsung instagram @Parthafoundation.
Metode yang digunakan dalam mempromosikan barang bekas tersebut adalah lelang barang. Pembeli dengan harga tawar tertinggi akan mendapat barang tersebut.
Program penggalangan dana ini dapat kamu temukan di instagram feeds @Parthafoundation, ya!
Baca Juga: Zakat Untuk Perempuan Korban Kekerasan
- Yayasan Sosial Indonesia Untuk Kemanusiaan (IKa)
Selanjutnya, akun instagram @Indonesiauntukkemanusiaan atau IKa. Mengutip website IKa, organisasi ini punya visi mewujudkan masyarakat yang berdaya dalam memperjuangkan kehidupan yang adil, bermartabat dan sejahtera bagi semua dalam kerangka hak-hak asasi manusia dan kelestarian alam.
Sejak didirikan pada 1995, IKa berkomitmen untuk mendukung Gerakan pro-demokrasi dan kelompok marginal melalui dana hibah.
IKa menggunakan pendekatan yang disebut dengan catur daya, yaitu dana, pengetahuan, jaringan, dan kerelawanan. Saat ini IKa memiliki empat Pundi sebagai basis untuk melakukan penyaluran dana kepada kelompok marginal.
Pertama, Pundi Insani yaitu Pundi yang digunakan untuk mendukung komunitas korban pelanggaran HAM dan pembela HAM. Kedua, Pundi Perempuan. IKa bersama-sama Komnas Perempuan mendirikan Pundi Perempuan untuk membantu pendampingan kasus dan pemulihan psikososial bagi perempuan korban kekerasan dengan menyalurkan dana hibah kepada lembaga layanan (Woman Crisis Centre/WCC).
Ketiga, IKa mendirikan Pundi Budaya untuk menjawab kesenjangan keragaman dan toleransi budaya di Indonesia. Keempat, Pundi Hijau untuk merespon masyarakat korban bencana alam dan pentingnya kedaulatan pangan. Pada saat ini, IKa mengelola keempat Pundi secara bersamaan didukung oleh komunitas pemberdayanya masing-masing.
Selengkapnya, kamu bisa membaca langsung mengenai program-program IKa dalam laman website IKa, ya!
- Hartoyo
Hartoyo adalah seorang aktivis yang memperjuangkan hak kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) sebagai warga negara.
Aktivitas Hartoyo dalam menggalang solidaritas dimulai sejak 2015 melalui laman facebook pribadinya. Saat diwawancarai melalui WhatsApp (11/9/21), ia menyatakan, saat itu penggalangan solidaritas yang ia lakukan dimaksudkan untuk biaya operasional penanganan kasus kekerasan yang dialami kelompok LBGT.
Metode penggalangan solidaritas yang ia lakukan yaitu berjualan pakaian melalui laman facebook Srikendes, sebuah usaha pakaian tradisional yang hasil keuntungan dari penjualan bajunya digunakan untuk biaya operasional penanganan kasus tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2020, ia mengembangkan program penggalangan solidaritas publik ini melalui laman facebook Sriloved. Ini adalah akun facebook yang dibuat khusus untuk berjualan barang-barang preloved sebagai basis penggalangan solidaritasnya.
Meski sudah membuat Sriloved, Hartoyo masih aktif mengkampanyekan kegiatan penggalangan solidaritas di akun facebook pribadinya sampai sekarang.
Kegiatan terkini aktivis ini adalah menggalang solidaritas untuk anak-anak di Rusun Bidaracina, Jakarta Timur. Ia ingin solidaritas dalam bentuk dana yang berhasil dihimpun dapat digunakan untuk hal yang menuai manfaat jangka panjang.
Ia mengharapkan agar anak-anak putus sekolah di Rusun Bidaracina dapat mengejar ketertinggalannya melalui program “Kejar Paket Belajar”. Untuk menyukseskan program ini, Hartoyo lewat SriLoved, melakukan kolaborasi dengan Give2Indonesia.
Penggalangan solidaritas untuk program Kejar Paket Belajar ini masih dibuka hingga 31 Oktober, lho! Untuk kamu yang ingin berpartisipasi dalam program tersebut, bisa check di laman facebook Har Toyo, ya!
***
Nah, itulah beberapa akun media sosial yang aktif melakukan penggalangan solidaritas untuk mendukung korban kekerasan agar pulih dan berdaya. Cusss, langsung di-follow ya akun media sosialnya! Selain dapat update-an mengenai penggalangan solidaritas yang dilakukan, kamu juga akan mendapatkan manfaat lainnya, lho! Akun-akun tersebut aktif juga mengupdate berbagai informasi terkait permasalahan sosial yang terjadi.
Selain keempat akun media sosial ini, masih banyak lagi akun media sosial yang menyelenggarakan berbagai program untuk pemulihan dan pemberdayaan korban kekerasan di Indonesia. Nantikan ulasan kami selanjutnya, ya! [ZA]