Solidaritas bagi Perempuan Korban Kekerasan di Tengah Pandemi

 Solidaritas bagi Perempuan Korban Kekerasan di Tengah Pandemi

Flyer Dialog Santai JalaStoria.id (JalaStoria.id)

Sobat JalaStoria, kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi kapanpun dan di manapun. Apabila kekerasan terhadap perempuan itu terjadi di ranah privat, di mana pelaku merupakan anggota keluarga atau yang tinggal serumah dengan korban, akan timbul kesulitan tersendiri bagi perempuan korban untuk mencari pertolongan. Ya, rumah yang seharusnya menjadi rumah aman bagi perempuan, justru menjadi lokus dan ranah terjadinya kekerasan.

Di tengah pandemi, kesulitan itu menjadi berlipat ganda. Anjuran dari pemerintah untuk tetap tinggal di rumah demi mencegah penyebaran Covid-19, membuat perempuan korban harus terus menerus bertemu dengan pelaku. Setiap hari, setiap jam, setiap waktu.

Apabila perempuan korban tersebut membutuhkan pertolongan untuk menghindar dari pelaku, tetap bertahan di rumah tentu bukan pilihan. Namun, sayangnya rumah aman atau shelter yang disediakan oleh negara juga menerapkan protokol tertentu yang pada akhirnya membuat pembatasan terkait penerimaan korban yang membutuhkan tempat tinggal sementara.

Baca juga: Masa Pandemi, ke mana Korban KDRT Mencari Rumah Aman?

Kesulitan yang dialami oleh perempuan korban kekerasan di masa pandemi ini mungkin tidak masuk dalam radar pemerintah sebagai kelompok masyarakat yang membutuhkan solidaritas sosial. Oleh karena itu, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (JFDG – Jakarta Feminist Discussion Group) di bulan April 2020 membangun gerakan solidaritas yang ditujukan untuk membantu perempuan korban kekerasan mengakses rumah aman.  Bantuan yang dihimpun juga ditujukan untuk membantu perempuan korban kekerasan yang berjuang memenuhi kebutuhannya di masa pandemi, perempuan pekerja harian yang mengalami penurunan penghasilan, dan lain-lain.

Penasaran kan, gimana gerakan solidaritas itu dibangun? Terus, siapa aja  nih yang memperoleh bantuan dari gerakan ini? Sejauh mana kemanfaatan dirasakan oleh kelompok sasaran? Apa tantangan dan kendala yang dihadapi dalam gerakan ini?

Yuk ikuti Dialog Santai JalaStoria.id bersama Program Director JFDG, Anindya Restuviani. Catat waktu dan tanggalnya: Rabu, 20 Mei 2020, jam 15.00-16.00 melalui Live IG @Jalastoria.id.  Gak mau ketinggalan informasinya kan? Yuk kepoin!

Digiqole ad