The Pacifier
Film The Pacifier ini bisa dibilang film lama karna pertama kali tayang tahun 2005, sudah 15 tahun yang lalu. Bergenre komedi aksi yang diperankan oleh aktor Vin Diesel, mungkin sekarang orang mengenalnya dari film kejar-kejaran mobil berjudul Fast & Furious sebagai Dominic Toretto.
The Pacifier ini disutradarai oleh Adam Shankman yang berhasil membuat Vin Diesel biasanya memang berperan dalam berbagai film aksi, namun di film ini Ia berperan menjadi seorang tentara khusus Navy Seal yang bertugas merawat anak-anak yang bisa dibilang isengnya minta ampun, membuat kita tertawa melihat bagaimana Vin Diesel menangani mereka.
Film ini bermula dari adegan seorang anggota Navy SEAL (Pasukan Khusus Amerika Serikat) yang bernama Shane Wolf (diperankan oleh Vin Diesel) mendapatkan tugas untuk menyelamatkan Profesor Plummer dari kejaran teroris yang mengincar senjata rahasia yang dibuatnya, namun Shane tertembak dan gagal melindungi Profesor Plummer.
Pasca sembuh dari serangan tembakan, ia ditugasi menjaga Istri dan 5 anak dari Profesor Plummer. Selagi Istri mendiang professor tersebut pergi ke Eropa untuk mencari kata sandi dan barang penemuan besar suaminya yang ternyata sebuah alat penyangga peluncur peluru, Shane harus menjaga 5 anak Profesor Plumer sendirian setelah ditinggal oleh Helga, pengasuh 5 anak tersebut yang sudah tidak tahan dengan perlakuan 5 anak itu, belakangan diketahui Shane ternyata Ia mantan putri kecantikan Cekoslovakia.
Kelucuan dimulai, bisa dibayangkan, bagaimana Shane yang tidak menyukai anak-anak harus mengasuh anak, dan anak-anak itupun tidak menyukainya karna pendekatan militer yang Shane berikan. 5 anak tersebut ialah: Seth yang bandel (diperankan oleh Max Theriot), si pemberani Lulu (diperankan oleh Morgan York), Zoe yang mengejar-ngejar pacar yang tak dibutuhkanya (diperankan oleh Brittany Snow), dan bocah kecil yang merepotkan Peter (diperankan oleh kembar Logan Hoover) dan si bayi Tyler yang tidak bisa diam.
Dapat dibayangkan bagaimana lucunya seorang pasukan khusus harus berurusan dengan anak-anak yang bandel, mengatasi anak lelaki yang sok dewasa, gadis muda yang cerewet, remaja putri yang emosional dan bocah-bocah kecil yang merepotkan di mana dia juga harus membuat susu dan mengganti popok.
Shane yang berlatar belakang militer, susah untuk menghafal nama anak-anak itu sehingga dia memanggil mereka dengan kode panggilan Red One, Red Two dan seterusnya. Hari-hari terlewati dengan saling ketidaksukaan di antara mereka, membuat Shane berpikir bagaimana sebaiknya memberikan sikap yang baik kepada anak-anak.
Pelan-pelan Shane belajar mendekati satu persatu anak-anak asuhnya, memahami setiap permasalahan yang dialami mereka, dan membantunya jika ada kesulitan, termasuk menghajar guru yang selalu bertindak di luar batas.
Cara tersebut nyatanya berhasil membuat luluh perasaan 5 anak tersebut, yang tadinya nakal dan susah diatur menjadi seperti tidak ingin terpisahkan, saling membutuhkan dan Shane menjadi figur pengganti ayah mereka yang telah tewas.
Film ini memiliki plot twist kocak yang tidak diduga-duga di akhir film, sangat bagus untuk dinikmati keluarga dan sekaligus sebagai pengingat orang tua bagaimana memperlakukan anak-anak mereka dengan baik agar keharmonisan antara orang tua dan anak dapat terjalin dengan baik.
Jika ingin menikmati film ini, dapat diakses melalui kanal streaming legal Netflix.