Begini Peran Ayah dalam Pengasuhan

 Begini Peran Ayah dalam Pengasuhan

Ilustrasi (Sumber: Free-vector/Freepik.com)

Siapa bilang ayah tak bisa berperan dalam pengasuhan? Padahal, ada banyak kesempatan yang bisa ayah gunakan untuk terlibat dalam pengasuhan. Ayah dapat memperhatikan aspek perkembangan anak yang meliputi aspek perkembangan kognitif, bahasa, fisik/motorik, sosial emosional, nilai moral, dan agama. Khusus untuk anak usia dini, ayah bisa terlibat dalam pengasuhan dengan menerapkan prinsip belajar sambil bermain.

Di tahap perkembangan kognitif, anak biasanya suka melakukan role playing atau bermain peran. Di sini ayah bisa ikut bermain peran dengan anak. Yang penting diingat adalah bermain peran yang tidak diskriminatif gender, ya.

Terkait dengan aspek bahasa, Sri Lestari Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surabaya, membagikan lima tips untuk para ayah dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak. Apa saja?

  1. Ayah perlu aktif memulai komunikasi dengan anak

Tips ini bisa dilakukan saat ayah mengajak anak bermain bersama, misalnya. Di sini ayah sebaiknya menjadi pendengar yang baik saat anak berbicara. Ayah perlu juga memberikan tanggapan. Semakin banyak kuantitas komunikasi ayah dengan anak semakin baik pula perkembangan bahasa anak.

Baca Juga: Ayah Baru dalam Kenormalan Baru

2. Kurangi kalimat imperatif

Kalimat imperatif adalah kalimat perintah, nasihat, atau ajakan. Untuk menghindari ini, ayah perlu mengubah gaya bahasa yang lebih komunikatif. Artinya ayah perlu membangun interaksi yang komunikatif dengan anak untuk lebih banyak bercerita, termasuk melibatkan anak dalam percakapan antara ayah dan ibu loh.

3. Gunakan kosakata yang variatif

Tips ini berguna baik bagi ayah maupun anak dalam memperkaya kosakata. Ini penting bagi anak dalam meningkatkan aspek perkembangan bahasa. Semakin variatif kosakata yang digunakan, semakin banyak modal bahasa bagi anak.

4. Jangan sungkan mengklarifikasi ucapan anak yang tidak ayah pahami

Ayah perlu meminta kepada anak untuk mengulang ucapannya jika memang sulit dimengerti. Selain berguna untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan yang menghambat perkembangan anak, klarifikasi juga disinyalir memudahkan anak dalam menyesuaikan gaya bahasa saat dewasa kelak.

5. Gunakan media bantu gambar dan ekspresi

Ini dilakukan untuk membantu anak dalam memahami komunikasi. Tentu ayah perlu menggunakan gambar yang mudah dipahami anak. Tunjukkan pula rasa empati ayah melalui sentuhan sebagai kepedulian orang tua dalam memahami komunikasi dengan buah hati.

Dalam perkembangan fisik/motorik, ayah dapat ikut memperhatikan perkembangan fisik anak. Di sini ayah bisa menemani anak bermain sepeda, menanam pohon, bermain lompat tali, melipat dan menggunting kertas, melukis, dan sebagainya.

Baca Juga: Agus Tak Risih Mencuci Baju: Berbagi Peran dalam Rumah Tangga

Ayah juga dapat terlibat dalam perkembangan sosial emosional anak. Mengajari anak memahami emosinya menumbuhkan mental yang kuat pada anak. Ayah dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak sebagai bekal menumbuhkan rasa percaya diri anak. Sebaliknya, saat ayah memberikan pengalaman tidak menyenangkan maka anak akan memiliki kecenderungan curiga. Ayah juga bisa terlibat menciptakan lingkungan keluarga yang sehat untuk menghindari anak tumbuh menjadi pemalu, mudah ragu, hal terburuknya bahkan anak bisa jadi pemberontak, dan tidak ragu melakukan kekerasan.

Pada aspek nilai moral, ayah bisa mengajarkan kepada anak untuk menghormati teman sebaya dan membantu orang lain. Ajarkan anak untuk bersikap adil dengan berani bersuara saat melihat kesalahan. Ini akan menumbuhkan rasa empati pada anak. Nilai moral lain yang bisa ayah ajarkan pada anak adalah untuk tidak pernah menyakiti siapapun dan selalu bersikap jujur.

Terkait dengan aspek agama, selain mengajarkan agama yang dianut, ayah juga bisa mengenalkan adanya agama lain kepada anak tanpa menghakimi kalau agama yang dianut paling benar. Ayah juga bisa terlibat mengenalkan anak untuk bersikap toleran dan menghargai baik teman maupun anggota di lingkungan keluarga yang berbeda agama. [Nur Azizah]

 

Sumber:

https://kumparan.com/mama-rempong/tahap-praoperasional-anak-dan-karakteristiknya-ibu-wajib-tahu-1zZ9Wh41pKz/full

https://www.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?slug=dosen-um-surabaya-ini-5-hal-yang-bisa-dilakukan-ayah-dalam-perkembangan-bahasa-anak#:~:text=Indonesia%20menempati%20ranking%20ketiga%20sebagai,keterlibatan%20ayah%20dalam%20pengasuhan%20anak

https://www.prenagen.com/id/perkembangan-afektif-anak-usia-dini

https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/nilai-moral-yang-perlu-mama-ajarkan-pada-anak-sejak-dini?page=all

https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/6-cara-sederhana-ajarkan-anak-toleransi

 

 

Digiqole ad