Berangkat melalui Umroh,, Pulang dengan SPLP
Sekretariat Pekerja Luar Negeri Indonesia (Peruni) tidak pernah berhenti memberikan bantuan kepada pekerja migran Indonesia yang membutuhkan pertolongan.
Kali ini, Peruni membantu pemulangan SA, seorang pekerja migran Indonesia asal Barito Kuala, Kalimantan Selatan. SA diketahui mengalami sakit stroke dan ingin dipulangkan.
Sabtu 16 November 2019, sekitar pukul 15, MN, Divisi Advokasi Hukum Peruni menerima laporan mengenai kondisi SA. Tidak lama kemudian, MN bergegas menuju kediaman SA di daerah Sar’e Manshoor Mekkah. Menuju lokasi itu tidaklah mudah, jalan yang dilalui begitu terjal karena rumah kontrakan SA berada di atas gunung.
Istri SA, W menyambut kedatangan Peruni. W menjelaskan bahwa SA tiba di Makkah melalui jalur umroh. Namun saat ini SA menderita stroke dan meminta pulang ke tanah air. Kepulangan SA tentu membutuhkan bantuan karena visa umroh yang digunakan tidak lagi berlaku.
MN segera menghubungi pihak Konsuler dan Imigrasi KJRI Jeddah. Tanggapan dari KJRI sangat baik. KJRI mempersilahkan agar SA dibawa ke Jeddah untuk proses pembuatan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Saat itu hari sudah menjelang malam. MN menyampaikan kepada SA bahwa SA dapat berangkat ke KJRI Jeddah keesokan harinya. Namun, karena di hari yang sama MN mendapatkan panggilan dari dinas kepolisian Jarwal Mekkah, MN mengutus seorang rekan yang berprofesi sebagai sopir taxy untuk mengantarkan SA ke Jeddah.
Kedatangan SA di KJRI Jeddah disambut oleh DB, Ketua Umum Peruni yang sedang mengurus dokumen dan membantu seorang pekerja migran Indonesia yang menghadap Staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah.
SA kemudian dibawa masuk ke ruang Konsuler untuk lapor diri. Saat itu, SA hanya membawa Kartu Tanda Penduduk Indonesia dan beberapa dokumen dari rumah sakit. Wawancara dan penggalian informasi sempat terkendala karena SA mengalami gangguan pendengaran. Untuk mengatasinya, Peruni dan bagian imigrasi KJRI memperlihatkan tulisan kepada SA sehingga dialog tetap dapat berjalan.
Setelah empat hari menunggu, akhirnya SA memeroleh exit permit dari dinas Imigrasi Saudi. Proses itu pun dilakukan pendampingan oleh MN dan staf dari KJRI Jeddah. Setelah mendapatkan exit permit, SA direncanakan pulang ke Indonesia pada 24 November menggunakan pesawat Saudi Airlines. Peruni mendoakan semoga SA dilancarkan kepulangannya dan segera memeroleh kesembuhan dari penyakitnya.
Ilustrasi: Pixabay.com
Dudu Badrussalam
Ketua Umum Pekerja Luar Negeri Indonesia (Peruni)