Transportasi Umum yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas
JAKARTA, JALASTORIA.ID – Buat kamu pengguna transportasi umum di Jakarta dan sekitarnya, ada yang baru lho mulai 17 September 2021. Selama sebulan penuh, di lokasi fasilitas transportasi umum dipasang poster dan film pendek terkait pentingnya akses transportasi umum untuk penyandang disabilitas. Seperti halte Transjakarta, stasiun kereta commuter line, dan stasiun MRT.
Materi yang tayang antara lain video infografis tentang edukasi inklusif disabilitas. Demikian pula film pendek berjudul “Safe from Covid”. Video kampanye ini bisa disimak melalui layar LED di stasiun commuter line dan di Passenger Information System (PIS) halte Transjakarta.
Tidak hanya penayangan video, ajakan untuk lebih ramah terhadap disabilitas juga dilakukan melalui branding gerbong kereta commuter line. Buat kamu pengguna commuter line, cek rute berikut ini ya: Rute Jakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi, dan Jakarta-Serpong. Adapun buat kamu pengguna moda transportasi Transjakarta, poster branding itu dapat kamu jumpai di berbagai halte Transjakarta.
Adapun buat kamu yang #dirumahaja atau masih menjalankan work from home, kamu juga gak akan ketinggalan kok untuk menyimak video kampanye ini. Ada dua video yang bisa kamu akses melalui kanal Youtube.Yaitu video “Informasi Inklusif untuk Semua” dan video “Cerita Inklusif tentang Disabilitas di Transportasi Umum.”
Kampanye Cintabilitas
Kampanye transportasi umum yang aman dan ramah untuk penyandang disabilitas itu diluncurkan pada 17 September 2021 bersamaan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional. Kampanye ini digagas Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (UNDP) bersama dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI). Selain itu, kampanye ini juga menggandeng PT. Transportasi Jakarta (PT. Transjakarta), PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI), dan PT. MRT Jakarta.
Kampanye yang diselenggarakan selama satu bulan penuh itu mengusung tema CINTABILITAS, atau “Cerita Inklusif tentang Disabilitas.” Kampanye yang juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Perhubungan ini bermaksud mengedukasi penyedia dan pengguna layanan transportasi. Tujuannya, agar penyedia dan pengguna layanan transportasi lebih paham dan peduli terhadap masyarakat penyandang disabilitas terutama pada masa pandemi Covid-19.
“Di dalam perayaan Hari Perhubungan Nasional 2021 ini, kami dari Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ingin mendorong hadirnya sebuah sistem bertransportasi yang inklusif dan ramah disabilitas,” ujar Drs. Budi Setiyadi S.H. M.Si, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, dalam rilis yang diterima JalaStoria (18/9/21).
Baca Juga: Difabel dalam Rekrutmen CPNS
Kampanye ini, lanjut Budi, selaras dengan tema Hari Perhubungan Nasional 2021 “Bergerak Harmonikan Indonesia.” Melalui tema ini, Pemerintah bertujuan menciptakan keharmonisan Indonesia dengan menciptakan akses transportasi yang dapat dijangkau oleh para penyandang disabilitas.
Selain itu, Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus menggerakkan kehadiran transportasi yang berkeadilan bagi penyandang disabilitas. “[Ini] merupakan sebuah tanggung jawab Pemerintah sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,” tegas Budi.
Oleh karena itu, menurut Budi, melalui Hari Perhubungan Nasional ini menjadi saat yang tepat untuk mengajak kolaborasi semua pihak. Di antaranya, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan perusahaan angkutan umum. Kolaborasi dan gerak bersama itu ditujukan untuk menciptakan atau memberikan perlakuan khusus yang memudahkan mobilitas para penyandang disabilitas.
Penyandang Disabilitas dan Pandemi
Menurut National Project Manager Response Towards Resilience (RESTORE) UNDP, Saputra Liadi, masyarakat disabilitas menjadi semakin rentan di masa pandemi. Oleh karena itu, menurut Saputra, menjadi kewajiban bagi semua pihak untuk menjaga keamanan penyandang disabilitas melalui kebijakan dan layanan yang inklusif, terutama di fasilitas umum.
Baca Juga: Kolaborasi Mendukung Peserta Tuli untuk Berdiskusi
Pemahaman yang memadai tentang protokol kesehatan serta kebutuhan penyandang disabilitas, menurut Saputra, dapat mendorong kebijakan penyediaan layanan transportasi yang aman dan ramah bagi seluruh penggunanya. Hal ini sejalan dengan komitmen UNDP untuk tidak meninggalkan seorang pun dalam upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkesinambungan atau SDGs.
“UNDP melalui project RESTORE mendorong perbaikan akses masyarakat penyandang disabilitas di fasilitas transportasi tanpa meninggalkan faktor keamanan dan keselamatan bagi semuanya,” ujarnya.
Melalui kampanye ini, diharapkan penyandang disabilitas dapat meningkatkan pemahaman atas protokol kesehatan di transportasi umum. Di antaranya, melalui video “Safe from Covid” yang juga tayang di kanal media sosial UNDP Indonesia, HWDI, PT KCI, PT Transjakarta, dan PT MRT. Selain itu, video ini juga diharapkan meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat umum terhadap penyandang disabilitas.
“Kami berharap kampanye ini dapat menginspirasi pengguna transportasi umum agar lebih berempati dan beretika dengan masyarakat penyandang disabilitas sesuai dengan semangat kesetaraan dalam mengakses layanan transportasi yang tersedia,” ujar Maulani Rotinsulu, Ketua Umum HWDI.
Menurut Maulani, penyandang disabilitas masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan transportasi umum. Hal itu disebabkan beberapa layanan yang tidak ramah bagi mereka. Oleh karena itu, Maulani menambahkan, kampanye ini sekaligus mempromosikan upaya-upaya perbaikan yang sudah dilakukan oleh pihak penyedia layanan transportasi atas layanan bagi disabilitas. [RAM]