Sembuh Pasca Positif, Ini 6 Tipsnya

 Sembuh Pasca Positif, Ini 6 Tipsnya

Ilustrasi memakai masker (JalaStoria.id)

Dalam rangka mendukung penanggulangan Covid-19, JalaStoria punya tips nih untuk dibagikan kepada sobat JalaStoria semuanya. Intinya, bagaimana menjaga tubuh tetap sehat, termasuk ketika dinyatakan positif sekalipun.

Btw, mungkin kalian penasaran, kenapa JalaStoria mulai ngomongin tentang kesehatan ya? Apa manfaatnya untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak?

Ceritanya begini: menurut WHO, sehat itu bukan hanya sekedar sehat fisik lho, sobat. Tapi juga sehat secara mental dan sosial.  Bagi setiap orang, termasuk perempuan dan anak, wajib banget ya menjaga kesehatan fisik, mental, dan sosial.

Sehat fisik, artinya badan terhindar dari penyakit, termasuk dari Covid-19 yang belakangan ini sangat menyita perhatian. Sehat mental, artinya setiap orang, termasuk perempuan dan anak haruslah terhindar dari kekerasan dalam bentuk apapun yang akan mengganggu kesehatan mentalnya. Juga sehat secara sosial, artinya berada dalam tingkat kesejahteraan yang memungkinkan bagi perempuan dan anak untuk menjalani kehidupan secara wajar.

Jadi, kali ini JalaStoria akan bahas tips untuk sehat secara fisik. Ini akan melengkapi berbagai tulisan dari JalaStoria yang pada intinya banyak bercerita tentang pentingnya membangun kesehatan mental bagi perempuan dan anak.

 

Tips Agar Tetap Sehat

Sebagian orang  akan mengetahui dirinya positif atau negatif kalau sudah menjalani tes. Bagi yang sudah tes dan dinyatakan positif, penting banget nih menyimak tips ini untuk berbagi pengalaman bagaimana supaya menjadi sembuh.

Lantas, gimana kalau belum pernah melakukan tes? Jangan khawatir, tips ini tetap berguna pastinya untuk menjaga diri agar tetap sehat dari Covid-19.

 

  1. Isolasi mandiri

Selain seruan jaga jarak, penting banget lho untuk melakukan isolasi mandiri paling sedikit 14 hari. Hal ini ditujukan untuk mencegah penularan kepada orang lain yang ada di sekitar. Bagi orang yang positif Covid-19, isolasi mandiri tetap dapat dilakukan di rumah ya. Apabila isolasi mandiri di rumah, sebaiknya berkoordinasi dengan lingkungan sekitar, agar penghuni rumah tidak perlu keluar rumah hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.

Seorang pegiat kebebasan beragama pernah bercerita, seseorang yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia yang merupakan penganut agama Kristen mendapatkan bantuan dari tetangga sekitar termasuk pengurus masjid di lingkungannya yang membantu mensuplai kebutuhan harian.  Menjaga kesehatan sekaligus menjaga persaudaraan sesama manusia, sungguh indah, bukan?

Namun, apabila diperlukan, isolasi dapat juga dilakukan di rumah sakit yang tersedia. Seperti yang diaksanakan oleh Ibu Ninik Rahayu, Anggota Ombudsman RI. Kebetulan, ia menjalani test swab dan cek darah, dan dinyatakan positif. Setelah 2 hari melakukan isolasi mandiri dengan adanya kunjungan tim medis, ia memutuskan untuk melakukan isolasi di rumah sakit. Selain untuk mendapatkan perawatan yang baik, pilihan itu diambilnya untuk bertenggang rasa dengan penghuni di sekitar kediamannya yang mungkin akan khawatir dan takut jika melihat kedatangan tim medis yang menggunakan APD sesuai protokol.

Hmm…, terbayang ngga, bagaimana stigmatisasi pada orang yang positif Covid-19?

 

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Hal yang penting banget untuk dilakukan adalah minum vitamin, mengonsumsi makanan sehat, dan olahraga.  Berjemur di bawah sinar matahari juga ya, supaya badan makin meningkat imunitasnya.

Selain itu, minum air putih harus rajin dilakukan ya!

Kalau kamu suka minum jamu atau empon-empon, hal itu baik lho dilakukan.  Mengutip informasi dari Ibu Ninik, selain rajin minum rebusan jahe dan sambiloto, ia juga rajin minum VCO (Virgin Coconut Oil), fufang, habatus, serelia, air putih berselenium, dan madu.  Ia menggabungkan metode pengobatan tradisional Indonesia, Cina, Arab, dan pengobatan modern. Ditambah dengan berbagai tips lainnya yang ia bagikan, hasilnya, ia dinyatakan sembuh setelah 14 hari isolasi!

Baca Juga: Krisis Corona, Belajarlah pada Pekerja Migran Indonesia

  1. Berpikir Positif

Ternyata, berpikir positif dan membangun motivasi untuk tetap sehat, harus banget lho dilakukan.  Ibu Ninik telah membuktikannya.

Mengutip Pande K Trimayuni di Sintesanews.com, virus itu punya getaran elektromagnetik yang sama dengan seseorang yang dalam kondisi tidak sehat atau ketakutan, yaitu di bawah 6500 angstrom.

Jadi, kalau mau bebas dari virus,  wajib banget berpikir positif dan tetap berbahagia.

Membaca berita atau informasi yang menyenangkan, akan berkontribusi  membentuk pola pikir positif.  Termasuk  bernyanyi, tertawa,  menari, semua hal yang membuat diri senang. Sedapat mungkin, hindari membaca berita yang menceritakan penambahan jumlah orang yang terkena virus atau jumlah kematian.  

Kalau kamu suka nonton film, ada baiknya memilih film yang bergenre komedi. Sebaliknya, tahan diri sementara untuk tidak menonton film horror, action, atau film yang adegannya dapat menguras air mata.

Dan jangan lupa, berdoa dan berserah diri sesuai tuntunan ajaran agama dan keyakinan masing-masing, ini merupakan penyemangat juga lho… “Keikhlasan dan kepasrahan pada Sang Pencipta dan menjalaninya dengan sabar, serta menjadikannya sebagai pengalaman hidup,” ungkap Ibu Ninik Rahayu.  Waah, makanya beliau selama isolasi menjalani tiga kali test, akhirnya negatif terus lho!

 

  1. Tetap Beraktivitas

Bagi orang yang tidak menunjukkan gejala,  tetap beraktivitas seperti biasa tentunya tidak akan terlalu bermasalah. Misalnya, tetap berkomunikasi jarak jauh dengan rekan satu instansi, membalas email, menjalankan ibadah keagamaan, atau lainnya. Tentu dengan jumlah kegiatan yang diatur sedemikian rupa agar tidak mengurangi waktu istirahat yang perlu dilakukan.

Dan, tetap lakukan olahraga juga ya.  Walaupun isolasi di rumah sakit, olahraga juga tetap dapat dilakukan lho. “Saya [melakukan] yoga dan senam jantung setiap hari dua kali, pagi pukul 06.30 dan 16.00,” kata Ibu Ninik memberikan tips. Hmmm, sobat jadi lebih tahu juga kan tips untuk menjadi sembuh dari Covid-19?

Tapi, bagi orang yang menunjukkan gejala serius seperti batuk dan sesak nafas, hal yang perlu dilakukan justru beristirahat sebanyak-banyaknya. Aktivitas pekerjaan sebaiknya konsisten dihindari.

 

  1. Menjaga Kebersihan

Kalau soal menjaga kebersihan ini, sudah banyak banget ya yang menyampaikan. Jadi, JalaStoria hanya mengingatkan kembali aja ya sobat!

Ingatlah untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ya! Sebenarnya, nggak setiap orang perlu pakai hand sanitizer lho! Mengingat barang ini menjadi cukup langka saat ini, sedapat mungkin pasokan hand sanitizer diakses oleh pihak yang tidak selalu dapat menjumpai air mengalir, misalnya petugas medis yang tidak dapat bolak-balik untuk mencuci tangan. Hal ini juga untuk mengantisipasi kelangkaan hand sanitizer yang harganya dapat berkali lipat dari biasanya di masa pandemi ini.

Selain itu, jika berada di rumah, biasakan mendesinfeksi peralatan rumah yang sering disentuh banyak orang, seperti gagang pintu, tombol lampu, dan lain-lain.  Mengepel lantai menggunakan cairan desinfektan juga perlu dilakukan setiap hari.

Seandainya sangat terpaksa harus keluar rumah, segeralah berganti baju setiba kembali di rumah. Mandilah segera dan cuci rambut menggunakan shampoo. Baju yang sudah digunakan,  harus langsung direndam menggunakan sabun agar virus yang mungkin menempel pada pakaian dapat dimusnahkan.

Baca Juga: Makanan Enak? Yang Sehat Dong!

  1. Menggunakan Masker

Sobat, tanpa disadari, tubuh kita dapat menjadi carrier Covid-19. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak bersalaman, menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain, dan tidak menyentuh area wajah. Hal lain yang juga sangat dianjurkan tentu saja menggunakan masker ya gaes!

 Selalu gunakan masker baik setiap kali keluar rumah maupun berjumpa dengan orang lain sekalipun hanya di depan rumah. Masker kain berlapis 3 sangat dianjurkan untuk digunakan. Tidak perlu menggunakan surgical mask atau masker yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Kenapa? Barang itu mulai langka juga gaes, padahal tenaga kesehatan adalah garda terdepan yang wajib pake surgical mask karena berhadapan dengan orang sakit atau dirawat karena terpapar Covid-19.

Yuk pakai masker, supaya tetap sehat. #SayaSehatSayaPakaiMasker

 

Menjadi Sembuh

Nah, sobat JalaStoria,  per 10 April 2020, sudah terdapat 282 orang positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh lho. Jumlah ini bisa banget lho bertambah!

Yuk semangati orang dengan positif Covid-19 untuk berpikir positif dan termotivasi menjadi sembuh! []

 

 

Diana Amaliah

 

Digiqole ad