Mengenal Arti dan Makna Relasi Kuasa

 Mengenal Arti dan Makna Relasi Kuasa

Relasi kuasa menjadi salah satu faktor yang merugikan kaum perempuan.

Perkumpulan JalaStoria Indonesia bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA)  menggelar Workshop Etika Jurnalistik pada Pemberitaan Kekerasan Seksual melalui Pendekatan Perlindungan Korban dan Responsif Gender Kekerasan Seksual di Lingkungan Pers. Workshop digelar di beberapa kota besar, salah satunya Jakarta, sejak Juni 2024.

Direktur Eksekutif JalaStoria, Ninik Rahayu menegaskan tujuan workshop tak lain untuk merangkul rekan-rekan jurnalis agar lebih hati-hati dalam memberitakan isu terkait korban kekerasan seksual. Tak dipungkiri bahwa media merupakan mitra strategis dalam melindungi korban kekerasan seksual. Menurut Ninik Rahayu, media memiliki peranan positif sebagai penyambung suara korban, sarana edukasi pada publik, serta memberikan kontribusi pada kebijakan.

Lewat Workshop Etika Jurnalistik pada Pemberitaan Kekerasan Seksual melalui Pendekatan Perlindungan Korban dan Responsif Gender Kekerasan Seksual di Lingkungan Pers, Ninik Rahayu mengajak para jurnalis/wartawan memahami makna dan arti dari relasi kuasa.

Dia menekankan jika wartawan belum memiliki kesepahaman makna relasi kuasa, alhasil dalam pemberitaan bisa jadi salah menempatkan korban dan pelaku.

“Kalau wartawan keliru menyimpulkan siapa korban dan pelaku maka bisa salah. Ada situasi yang terbelah dalam pemberitaan maka harus cermat. Maka perlu keterlibatan kawan-kawan media. Relasi kuasa bisa berakibat penafsiran berbeda-beda karena kurangnya pemahaman menempatkan definisi antara lelaki dan perempuan. Lelaki dianggap lebih berkuasa di masyarakat, maka kalau ada diskriminasi pada perempuan kerap dianggap biasa,” kata Ninik Rahayu dalam Workshop Etika Jurnalistik pada Pemberitaan Kekerasan Seksual melalui Pendekatan Perlindungan Korban dan Responsif Gender Kekerasan Seksual di Lingkungan Pers, di Jakarta belum lama ini.

 

Lantas apa itu relasi kuasa?

Relasi kuasa adalah hubungan yang terbentuk dari berbagai pola relasi antar-manusia yang kemudian membawa suatu kepentingan dengan tingkat kekuasaan tertentu.

Contoh relasi kuasa juga bisa dilihat dalam keluarga. Relasi kuasa dalam keluarga adalah hubungan antara sosok ayah sebagai kepala keluarga, istri, dan anak. Relasi kuasa juga bisa dilihat sebagai hubungan antara pihak yang memiliki kekuasaan dengan pihak yang dikuasai. Relasi kuasa dapat terjadi karena adanya perbedaan status sosial, budaya, pengetahuan, pendidikan, dan/atau ekonomi.

Baca Juga: Perkumpulan JalaStoria Gelar Workshop Mengajak Wartawan Lebih Peka Memberitakan Korban Kekerasan Seksual

Dampak buruk dari relasi kuasa dapat menimbulkan kerugian bagi pihak yang memiliki posisi lebih rendah. Contohnya, dalam kasus kekerasan seksual, korban biasanya memiliki kedudukan yang lebih rendah daripada pelaku.

 

Makna Relasi Kuasa

Sementara menurut filsuf Perancis Michel Foucault, makna dari relasi kuasa menjelaskan bahwa kekuasaan merupakan dimensi dari relasi. Foucault berpendapat bahwa kekuasaan tidak terpusat pada satu orang atau sekelompok orang, tetapi menyebar dan ada di mana-mana.

Relasi kuasa juga memainkan peran dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ideologi sampai pada dimensi fisik tubuh, yang pada akhirnya memengaruhi sikap dan pemikiran seseorang. Dinamika kekuasaan hadir dalam setiap tingkatan masyarakat, baik antara pemimpin dan warga, antara warga dengan individu, maupun antara individu satu dengan yang lain.

Baca Juga: Lah, Kok Nikah Siri! Pemerkosaan bukan Perzinaan

Hal ini bisa diartikan bahwa kekuasaan tidak terbatas pada struktur formal pemerintahan atau struktur kekuasaan yang jelas, tetapi juga memengaruhi pola pikir dan perilaku manusia dalam konteks sosial yang lebih luas. Bahkan, pengaruh kekuasaan bisa ditemukan dalam hubungan sehari-hari antara individu, baik dalam interaksi personal maupun dalam dinamika sosial yang lebih besar.

Sayangnya dalam lingkungan sosial, relasi kuasa kerap bersifat hierarkis, ketidaksetaraan dan/atau ketergantungan status sosial, budaya, pengetahuan/pendidikan, dan/atau ekonomi yang menimbulkan kekuasaan pada satu pihak terhadap pihak lainnya sehingga merugikan pihak yang memiliki posisi lebih rendah.

 

Elvira Anna, penulis yang menyukai tantangan baru

 

 

Digiqole ad