Ibu Produktif
Ibu yang produktif itu seperti apa?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang sering menyiapkan kegiatan untuk anak?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang sering bikin mainan untuk anak?
Apakah bu produktif itu, ibu yang bisa masak berbagai menu dan mencoba resep baru yang enak untuk keluarga?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang banyak bercocok tanam?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang bisa mengurus rumah tangga sambil kuliah?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang bisa mengurus rumah tangga sambil bekerja di luar?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang bisa mengurus rumah tangga sambil berjualan?
Apakah ibu produktif itu, ibu yang banyak membaca dan menulis buku?
Wah, banyak sekali pilihannya, ya.
Lalu bagaimana ketika ibu tidak bisa melakukan hal-hal di atas? Rasanya kok, boro-boro bisa bekerja dan menyalurkan hobi, hanya untuk sekadar makan dan mandi tepat waktu saja sulit. Ada bayi yang selalu ingin berada di dekapan ibunya. Ada balita yang selalu ingin ditemani bermain. Ada suami yang harus disiapkan kebutuhannya. Apakah ibu seperti ini bukan ibu produktif?
Sedikit cerita, tahun yang lalu aku sedang menyelesaikan tesis, sambil mengurus rumah tangga (dengan satu anak batita, sambil hamil) dan tetap mengajar les setiap sore. Orang mungkin bisa bilang bahwa aku produktif. Kenyataannya, aku gak merasa seperti itu. Kenapa? Ketika aku sedang bersama suami & anak, seringkali jiwa dan pikiranku tak sepenuhnya ada bersama mereka. Ingin mereka lekas tidur, supaya bisa mengerjakan tesis. Pikiran melayang-layang ketika sedang menemani anak bermain. Suami dan anak juga jadi sering jajan di luar karena aku gak masak. Aku merasa belum mengerahkan yang maksimal untuk tesisku, maupun untuk keluargaku. Wah, ternyata terlalu banyak kegiatan sehingga kurang maksimal dan banyak celah di sana-sini membuatku merasa tidak produktif.
Dari situlah aku percaya bahwa semua ibu itu produktif, dengan caranya masing-masing. Definisi produktif tiap orang itu berbeda. Produktif menurutku, tidak terpaku pada satu kegiatan, tapi produktif adalah melakukan hal-hal prioritas, yang dengannya kita merasa puas karena telah memaksimalkan apa yang ada pada diri kita. Produktif adalah saat waktu kita tak terbuang sia-sia. Produktif adalah saat kita bisa menebar kebermanfaatan untuk diri sendiri dan orang lain walau sekecil apapun. Jadi, ketika memang hanya sempat melakukan satu hal, ya bukan berarti tidak produktif. Maksimalkan saja satu hal itu.
Apapun produktif versimu, tapi tetap ada dua hal yang tak boleh tertinggal, yaitu asupan fisik dan asupan jiwa. Asupan fisik adalah yang membuat kita tetap sehat, misalnya dengan makanan, istirahat yang cukup, olahraga, dan lain-lain. Sedangkan asupan jiwa adalah yang tetap menjaga “kewarasan” kita, yaitu ibadah 💖
Akhir kata, selamat beraktivitas, ibu-ibu produktif!
Ambarli