Cek Gaya Bermedia Sosial pada Anak

 Cek Gaya Bermedia Sosial pada Anak

Ilustrasi (Sumber: Free-vector/Freepik.com)

Indonesia baru saja memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2023. Peringatan HAN menjadi pengingat bahwa perlindungan sekaligus pemenuhan hak anak adalah kewajiban Negara seperti tercantum dalam Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) No 44 tahun 1984 pemerintah menetapkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional.

Tahun ini, Hari Anak Nasional bertema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Salah satu subtema dalam peringatan HAN adalah “Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas”.

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) seperti dilansir Katadata.co.id (16/5/2023), mengungkap tingkat pengguna internet paling banyak digunakan kelompok masyarakat usia 13-18 tahun. Jumlah pengguna internet pada kelompok usia anak dan remaja ini mencapai 98,2% dengan kontribusi 12,15%. Angka ini lebih tinggi dari pengguna usia 19-34 tahun (97,17%) dengan kontribusi 32,09%.

Merujuk pada subtema Hari Anak Nasional 2023 “Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas,” ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua dalam mendampingi anak menggunakan media sosial. Berikut di antaranya:

  1. Ingatkan anak kalau media sosial bukan dunia sebenarnya

Ini perlu terus diingatkan agar anak tidak mudah baper ketika melihat postingan teman yang mengumbar kemewahan, misalnya. Sampaikan pula kalau konten di media sosial tidak melulu benar. Jadi, tidak perlu baper apalagi dengki jika teman sering mengunggah hidupnya yang glamor.  Apalagi takut ketinggalan dengan konten yang berseliweran dan menjadi tren di telepon pintar.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Ingat Lagi 5 Klaster Hak Anak

  1. Pilih konten sesuai usia

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mencatat 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia pernah menyaksikan kegiatan seksual (pornografi) melalui media daring (online). Temuan tersebut juga mengungkap 34,5% anak laki-laki dan 25% anak perempuan pernah mempraktikkan langsung kegiatan seksual. Temuan ini tentu menjadi peringatan dini bagi orang tua untuk mendampingi anak dan terbuka untuk berkomunikasi tentang kesehatan reproduksi.

  1. Tetapkan screen time

Screen time adalah waktu yang dihabiskan seseorang untuk menonton televisi, menggunakan laptop/komputer, dan menggunakan telepon pintar. Survei data.ai “State of Mobile 2023 menempatkan Indonesia di urutan teratas sebagai negara yang menghabiskan 5,7 jam per hari dalam menggunakan telepon pintar. Durasi tersebut tidak sesuai dengan anjuran WHO di mana batasan screen time bagi remaja dan dewasa maksimal 4 jam per hari.

WHO bahkan tidak merekomendasikan screen time usia 0-2 tahun. Pada usia 2-3 tahun, batasan screen time 30 menit per hari dengan konten edukatif. Lalu usia 3-5 tahun tidak lebih dari 1 jam per hari, usia lebih dari 5 tahun maksimal 2 jam per hari.

Salah satu cara membatasi screen time adalah membiasakan makan bersama tanpa telepon pintar. Aturan ini berlaku untuk semua anggota keluarga ya..

Baca Juga: Bijaklah dalam Menggunakan Media Sosial

  1. Gunakan media sosial sebagai alat penunjang tumbuh kembang

Konten digital ramah anak sangat mudah ditemui di media sosial. Pilih konten yang sesuai minat dan ketertarikan anak menjadi cara bijak orang tua saat memberikan akses tersebut. Temukan konten yang edukatif, informatif, inspiratif, dan juga interaktif. Konten ini bisa dijumpai beberapa di antaranya adalah Jalan Sesama (YouTube), Kok Bisa (YouTube, Instagram), Domikado (YouTube, Instagram), National Geographic Kids (YouTube). Platform google juga bisa menjadi tools bagi orang tua untuk mendampingi anak untuk mengakses seputar geografi (Google earth), seni dan budaya (Google Art & Culture), dan sebagainya.

  1. Terapkan “JAGO”

Melansir dari Yayasan Sejiwa, JAGO dapat menjadi langkah untuk melindungi data pribadi dari beragam modus kejahatan siber. Apa itu JAGO?

Jaga kerahasiaan akun media sosial dengan tidak menunjukkan data pribadi kepada orang lain.

Abaikan tautan mencurigakan yang tidak jelas asal/sumbernya.

Gunakan kata sandi yang kuat dan menggantinya secara berkala.

Optimalkan keamanan akun dengan fitur enkripsi dan autentifikasi dua faktor.

***

Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa jadi pengetahuan orang tua untuk bijak memberikan akses berselancar bagi anak-anak. Cerdas bermedia sosial bukan yang mendatangkan bahaya, tapi sebaliknya, memberikan akses bermedia sosial dengan bijak agar anak tetap sehat dan aman baik di ruang digital maupun di ruang nyata. [Nur Azizah]

Digiqole ad