Ayo Cegah dan Lawan Pelecehan Seksual
Oleh: Redaksi JalaStoria.id
Hai gaes..., sudah pernah dengar tentang Pelecehan Seksual?
Jadi, ada pelecehan seksual yang dilakukan secara fisik, dan ada juga yang dilakukan tanpa ada kontak fisik antara pelaku dan korban.
Perbuatan yang merupakan pelecehan seksual nonfisik, misalnya:
- kamu lagi jalan, terus ada yang suit-suitin,
- memanggil kamu atau menegur dengan nada rayuan,
- kasih salam ke kamu dengan nada merayu,
- memaksa minta berkenalan dengan kata-kata,
- ngasih liat gambar porno,
- ngajak berhubungan seksual,
- ngintip,
- menatapmu dan bikin ga nyaman,
- cerita joke porno atau menjadikan tubuh perempuan sebagai joke.
Itu semua pelecehan seksual yang nonfisik ya gaes, karena ga ada kontak fisik yang terjadi.
Tapi, kalau itu terjadi, tentu membuat kita ga nyaman ya gaes!
Nah, selain itu, ada perbuatan yang dikategorikan sebagai pelecehan seksual fisik, misalnya ini:
- meraba, meremas atau mengelus bagian tubuh, dan membuatmu ga nyaman, malu, ataupun tak berdaya
- menjabat tangan dengan mengelitik atau menggerakkan jarinya,
- memaksa mencium,
- mencoba menempelkan tubuh ke kamu,
- menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke badanmu,
- mencoba memelukmu atau bahkan memeluk,
- mencoba membuka pakaianmu atau memaksa membuka pakaianmu.
Itu hanya sebagian kecil contoh perbuatan pelecehan seksual fisik ya gaes, variasi perbuatannya mungkin ada banyak yang terjadi.
Apa Pelecehan Seksual itu?
Nah, berdasarkan ilustrasi-ilustrasi tadi, sudah makin tau dong apa itu pelecehan seksual?
Jadi,
- Pelecehan Seksual adalah salah satu jenis dari kekerasan seksual ya gaes!
- Saat ini, kalo ada yang ngalamin Pelecehan Seksual dan dilaporin ke polisi maka pelaku dikenai pasal perbuatan cabul KUHP, walaupun ga mudah juga proses hukumnya. (Eits, tapi itu kalau berupa Pelecehan Seksual fisik lho!)
- Lho, Pelecehan Seksual nonfisik gimana? (Itulah kenapa kita butuh RUU Penghapusan Kekerasan Seksual)
Siapapun Bisa Menjadi Korban
Pelecehan seksual itu bisa terjadi pada siapapun ya gaes:
- Perempuan dan laki-laki
- Usia anak, remaja atau dewasa
- Berpendidikan atau tidak
- Kaya atau miskin
- Berpakaian apapun (Kalo ga percaya, coba tanya deh ke pemakai jilbab, apakah mereka pernah ngalamin Pelecehan Seksual?)
Namun, berdasarkan data yang dihimpun oleh sejumlah lembaga, kebanyakan korban adalah perempuan.
Coba deh lihat Catatan Tahunan Komnas Perempuan, atau hasil survey tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Hollaback! Jakarta, perEMPUan, Lentera Sintas Indonesia, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (JFDG), dan Change.org Indonesia.
Kenapa kebanyakan perempuan yang jadi korban?
Karena kita masih menilai tubuh perempuan sebagai obyek seksual dan bisa kita kuasai. Juga karena, misalnya, yang mengalami perabaan payudara itu kebanyakan perempuan dan pelakunya laki-laki. Ingat, kasus pengguna sepeda motor yang sedang melintas dan melecehkan pejalan kaki!
Lalu, kalau kebanyakan korban adalah perempuan, apakah pelakunya sudah pasti laki-laki?
Dalam pelecehan seksual, pelaku bisa laki-laki dan bisa juga perempuan. Tapi, lagi-lagi, berdasarkan data, kebanyakan pelaku adalah laki-laki (catat gaes!), walaupun ada juga pelakunya adalah perempuan.
Selain itu, pelaku juga tidak mesti orang asing atau orang tidak dikenal. Orang dekat juga bisa menjadi pelaku. Misalnya ayah, paman, kakek, guru, teman, tetangga…
Soal relasi kuasa
Gaes, kalau kamu mengalami Pelecehan Seksual, camkan pertama kali bahwa itu bukan salahmu!
Pelecehan Seksual terjadi karena cara pandang pelaku terhadap tubuh sebagai objek seksual. Pandangan ini terjadi karena pendidikan nilai yang menjadikan laki-laki lebih superior dibanding perempuan, yang harus maskulin dan menundukkan perempuan.
Pelecehan seksual terjadi karena ada relasi kuasa yang timpang antara pelaku dan korban. Misalnya, dosen memaksa memeluk mahasiswanya yang sedang ujian, mengajak bimbingan dengan kencan, atasan terhadap bawahan…dll
Menghindari Pelecehan Seksual
Nah, setelah tahu kalo ada persoalan relasi kuasa di balik pelecehan seksual, JalaStoria mau kasih tips cara menghindari pelecehan seksual:
- Selalu tampil, dan bicara penuh percaya diri. Pelaku jiper kalau sasarannya percaya diri
- Apabila kamu mahasiswa atau siswa diminta bertemu dosen atau guru, HANYA lakukan di ruang dosen/guru, dan ajak kawanmu untuk menemanimu ya gaes
- Di angkutan publik, usahakan duduk di kursi paling depan atau fasilitas khusus perempuan
- Jika kamu melihat akan terjadi pelecehan seksual, PISAHKAN, dengan duduk atau berdiri di antara korban dan pelaku. Berikan tanda atau sinyal kepada korban untuk berpindah dan tegur pelaku, misalnya dengan sorotan mata yang tajam
- Bantu rekam kejadian dengan kamera/ handphone kalau ada orang yang kamu lihat atau ketahui tidak mampu menghindari Pelecehan Seksual, bukti bisa diberikan pada petugas.
Mencegah Pelecehan Seksual
Tadi sudah diuraikan bahwa berdasarkan data, kebanyakan pelaku adalah laki-laki. Nah, JalaStoria juga mau kasih tips nih untuk para laki-laki supaya bisa mencegah diri sendiri agar tidak menjadi pelaku:
- Camkan dalam pikiran bahwa kita setara gaes…laki-laki dan perempuan memiliki martabat yang sama atas tubuhnya. Tidak akan keren jika kita melecehkan yang lain
- Sebagai manusia, kita mampu menahan hasrat seksual dan memiliki akal budi dan aturan. Maka ga ada alasan untuk melakukan pelecehan seksual!
- Kalo lihat perempuan di tempat publik, hormati perempuan dan ingatlah ibu atau saudara perempuan! (Ga mau kan kalau itu terjadi pada keluarga kita sendiri?)
- Untuk para dosen atau guru, apabila mengetahui muridmu atau mahasiswamu membutuhkanmu supaya bisa dapat nilai, ingat mereka bukan pemuas hasratmu! Berikan nilai yang menjadi haknya!
- Suatu yang iseng seperti Pelecehan Seksual membuat korban trauma seumur hidup dan banyak dampak lain, maka stop sekarang juga!
Ambil Tindakan Jika Mengalami Pelecehan Seksual
Berhubung kejadian pelecehan seksual masih banyak terjadi, dan semoga pelakunya makin berkurang kalau mau nerapin tips yang JalaStoria sudah kasih, tapi kalau pelecehan seksual itu terjadi kamu harus segera bertindak ya gaes!
- Jika mengalami pelecehan seksual: bersikaplah tegas, dengan menegur pelaku, atau berteriak untuk menarik perhatian di sekelilingmu. Laporkan kepada petugas terdekat.
- Tatap mata pelaku dengan tajam! Terkadang pelaku mencari korban yang dianggapnya lemah, maka lawanlah bila situasi aman.
- Ambil foto pelaku atau video jika memungkinkan
- Mintalah pertolongan kepada orang di sekitarmu dan orang yang bisa mendukung kamu!
- Bercerita kepada pihak yang kamu anggap dapat membantumu (misalnya orang tua, guru, teman sebaya, dan lain-lain) Tentu ini berlaku sepanjang mereka bukan pelaku itu sendiri ya…
- Datangi pendamping korban di lembaga penyedia layanan bagi korban kekerasan!
- Melaporkan kepada pihak yang berwajib.
- Apabila mengalami trauma, segera minta bantuan kepada konselor, psikolog atau psikiater! Jadi, sudah siapkah kamu menghentikan Pelecehan Seksual? Mulailah saat ini juga!
===
Naskah ini disiapkan oleh tim JalaStoria.id dan diubah pada bulan Agustus 2019 berdasarkan masukan mitra JalaStoria.id (Asfinawati-YLBHI, Olin Monteiro-JFDG, Siti Aminah-ILRC)