3 Jurus Orang Tua Cegah Kekerasan Seksual

 3 Jurus Orang Tua Cegah Kekerasan Seksual

Ilustrasi (Sumber: Free-vector/Freepik.com)

Kekerasan seksual pada anak terpantau terus meningkat. Kondisi ini tentu menimbulkan keresahan orang tua terhadap keamanan dan kenyamanan anak dalam berinteraksi dengan lingkungan. Kekhawatiran orang tua menjadi pertimbangan pentingnya mengajarkan anak agar terhindar dari kekerasan seksual.

Nah, apa saja yang perlu diperhatikan orang tua dalam melindungi anak dari kekerasan seksual? Berikut ini bisa jadi langkah yang perlu dilakukan orang tua.

  1. Ciptakan Kedekatan dengan Seluruh Anggota Keluarga

Langkah ini bisa dilakukan orang tua dengan membiasakan anak menceritakan kejadian di sekolah, rumah, tempat ibadah, dan area publik lain.  Membangun kedekatan juga bisa melalui aktivitas bersama misalnya saat makan, liburan, dan melakukan hobi bersama. Situasi rumah yang hangat menjadi ruang bagi seluruh anggota keluarga untuk bisa saling menghargai dan menghormati, menumbuhkan empati dan simpati, tak pelit mengapresiasi, dan membangun karakter diri.

Baca Juga: Pemidanaan Korporasi sebagai Pelaku Kekerasan Seksual, Bisakah?

  1. Ajari Anak Pengetahuan Reproduksi dan Kesehatan Seksual

Mengenalkan pengetahuan kesehatan reproduksi menjadi cara bagi orang tua agar anak merasa kenal dan nyaman dengan tubuhnya. Di sini orang tua bisa memberi pemahaman kepada anak tentang batasan mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Mengajarkan pendidikan seks bagi anak juga bertujuan memberikan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan adalah setara. Bahwa yang berbeda hanya anatomi tubuh dan fungsi reproduksinya.

Sampaikan juga kepada anak untuk mau menceritakan bila ada orang yang melakukan kekerasan seksual. Bekali anak tentang cara melindungi diri agar kelak tidak menjadi pelaku kekerasan seksual. Caranya antara lain dengan menghargai dan menghormati lawan jenis, misalnya dengan tidak menyentuh dan tidak melakukan kekerasan.

  1. Ajari Anak Mengenali Potensi Pelaku Kekerasan Seksual

Selain memberi pemahaman kepada anak tentang bentuk kekerasan seksual, orang tua juga perlu menjelaskan siapa saja bisa jadi pelakunya. Mereka bisa saja orang yang dikenal misalnya pada kasus kekerasan seksual oleh ayah kandung yang terjadi di Kabupaten Bondowoso https://www.timesindonesia.co.id/read/news/410900/kasus-kekerasan-seksual-ayah-kandung-pada-anaknya-aktivis-ini-pr-pemkab-bondowoso.  Di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, seorang kakak kandung tega melakukan pelecehan seksual kepada adiknya https://portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com/banyumas-raya/pr-1152609066/pelecehan-seksual-anak-di-bawah-umur-oleh-ayah-dan-kakak-kandung-terjadi-di-banyumas. Pada Mei 2022, seorang paman memerkosa keponakannya sejak usia 8 tahun https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/25/10073361/bocah-di-cengkareng-jadi-korban-kekerasan-seksual-paman-kerap-diperkosa?page=all.

Baca Juga: Memahami Kembali Korban Kekerasan Seksual, Meneguhkan Etika Kemanusiaan

Selain itu tidak jarang orang dalam lingkup keluarga juga menjadi pelaku. Tahun 2014 seorang tukang kebun mencabuli balita anak majikannya https://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/30/08295651/Lagi.Anak.Alami.Kekerasan.Seksual. Akhir September 2017, kasus pencabulan oleh sopir pribadi terhadap anak majikannya (8) terungkap https://www.jawapos.com/jpg-today/28/09/2017/kasus-predator-anak-lagi-kali-ini-pelaku-sopir-pribadi-dokter/.

Dalam lingkup masyarakat, pelaku bisa saja orang yang dikenal atau tidak dikenali oleh korban. Pelaku yang dikenali korban misalnya pada kasus kekerasan seksual terhadap santri perempuan di Jombang, Jawa Timur https://www.kompas.tv/article/306818/perjalanan-kasus-kekerasan-seksual-pada-santri-oleh-anak-kiai-di-jombang-berawal-sejak-2017?page=all. Potensi pelaku yang juga dikenali korban misalnya pada kasus seorang pedagang cilor yang melakukan pelecehan seksual terhadap 3 siswi SD negeri di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, https://metro.tempo.co/read/1277162/diduga-lakukan-pelecehan-ke-3-anak-sd-pedagang-cilor-ditangkap.

***

Segala upaya yang dilakukan orang tua dalam mencegah kekerasan seksual bermuara pada pendidikan. Dalam hal ini setiap orang tua wajib memastikan tidak ada anak yang menjadi pelaku kekerasan seksual. [Nur Azizah]

 

 

 

 

Digiqole ad